10/22/2016T10/22/2016

Senyawa Anti-bakteri dalam Pembuatan Tempe

// kode iklan */
// kode iklan

senyawa Anti-bakteri

Dilaporkan bahwa beberapa strain Rhiopus algospanus memproduksi suatu senyawa anti-bakteri, meskipun tidak memiliki spektrum yang Dari suatu penelitian dilaporkan bahwa ekstrak dibuat dengan NRRI. 3271 mempunyai daya anti-bakteri tersebut. Dilaporkan pula bahwa substansia anti-bakteria berhasil diisolasi dari tempe Baik ekstrak tempe mau pun substansia yang diisolasi mpu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri Gram  (Wang, Ruttle dan Hesselline 1969b). 


Dari penelitian yang sama juga dilaporkan bahwa ekstrak tempe yang dibuat dengan Rhizopus oligo spons NIRL 2710 menunjukkan daya penghambatan yang lebih kuat terhadap puococcur cremorir, dibandingkan dongan ekstrak tempe yang dibuat dengan Rhizopus NRRL 327i. Sayang bahwa tidak dilaporkan aktivitas anti-bakteri pada Rhitopus oli osparus NRRL 2710 dan oligi spons NRRI. 3 21 tersebat hanya tiampak bila ditumbuh pada medium padat dari kedelai dan medium susu skim 5 tersebut tidak tampak bila pembiakannya dilakukan pada medium padat dari beras ketuan (Wang, Ellis dan Hesseltine 1972). Dilaparkan kelompok peneliti lain bahwa pada medium tepung gandum 2 hanya 31 strain Rhizoplar olgosponis yang diamati menan anti-bakteria. Bahkan bila dibiakkan pada medium tepung berad strain pun memperlihatkan aktivitas bakeria  anti (ellis dik a) pok peneliti tersebut juga melaporkan bahwa dalam mediam teput amiinir dan RIiropur artae gandum hampir semua Rhizo jamur jamur tempe lainnya menunjukkan aktivitas antibiotik. pada medium tepung beras 296 hanya sebagian saja Vitamin-vitamin B Selama pertumbuhannya, Rhizopus oligasponas memproduksi ribo i dan biotin Pertambahan kadar kedua vitamin tersebut terjadi baik medium tumbuhnya maupun pada sel jamurnya. Sedangkan vitamin diperlukan untuk pertumbuhan, tidak disintesa. 

Vitamin ini diambil medium tempat pembiakannya. Dilaporkan bahwa penambahan 2s9 kedelai pada medium kentang akan meningkatkan pertumbuhan pus oligosporius, yang seiring dengan produksi riboflavin dan biotin, dandingkan dengan pertumbuhan jamur tersebut pada medium kentang tidak diperkaya (Murata, Miyamoto dan Taguchi 1968). Terjadi juga osa senyawa senyawa folat dalam fermentasi tempe, yang juga secara de novo oleh Rhizopus (Sanke, Miyamoto dan Murata 1971) Fenggunaan sumber karbon dan sumber nitrogen xilosa, fruktosa, galaktosa, maltosa, manitol dan glukosa adalah cayawa senyawa sumber karbon yang dapat digunakan dengan sangat baiknya oleh Rhizopus oligasponus NRRL 2710. Beberapa minyak nabati pula digunakan sebagai senyawa sumber karbon menggantikan iyawa senyawa gula di atas. Sebaliknya stakhiosa, raffinosa dan sukrosa, karbohidrat utama pada kacang-kacangan, tidak dapat digunakan jamur tempe tersebut sebagai satu-satunya sumber karbon. Senyawa- a sumber nitrogen yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan Riizopus oligosporus NRRL 2710 di atas ialah garam-garam ammonium, asam amino seperti glisin, asam aspartat, prolin dan lcusin.Asam-am amino lainnya kurang begitu cocok, bahkan triptofan tidak dapat di satilaatkan sama sekali. 

Seperti halnya triptofan, ammonium nitrat juga dapat dipergunakan oleh jamur torsebut Sorenson dan Hesseltine Perkecambalian spora penambahan Rhizosporus oligosporius NRRL 2710 berlangsung dua tahapan yang amat jelas, yaitu pembengkaan (atau disebut din penonjolan keluar tabung kecambah (disebut fase II). Kondisi perkecambahannya ialah suhu 42 C dan pH 4,0. Beberapa se kerbohidrat tertentu diperlukan agar awal pembengkakan spora hanya mejadi. Pembengkakan tersebut akan diikuti dengan penonjolan bung kecambahnya, bila tersedia sumber-sumber karbon n dari luar, senyawa senyawa yang dapat menjadi mendorong yang gar terjadi proses perkecambahan tersebut ialah asam ana xilosa (Medwid 1984, Medwid dan Grant 1984) suatu substansi d bekas penggodok kedel digunakan untuk medium dapat mendorong perkocambahan Rhinoput oli gosporus NRRL 2710 socara lebih cepat dan lebih clisieo dibandingkan dengan penggunaan medium sintetik. Substansi tersebut bersifat ta panas dan mudah didialisa Dilaporkan bahwa tempe yang dibuat dengan kecambah spora R oligosponusNRRL 2710 sebagai inoku. umnya akan lebih copat jadi. Waktu inkubalinya akan dipercepat 2s sampai 30% (Medwid 1984),1.49 Kemampuan mesilia menembus jaringan biji kedelal Boorsma (900) melaporkan bahwa dalam proses fermentasi tempe hiie jamur tempe menembus biji kedelai yang keras itu dan tumbuh dengan mengambil makanan dari biji kedelai. 

Peneliti tersebut menyim- pulkan bahwa karena penetrasi dinding sel biji tidak rusak meskipun isi selnya dirombak dan diambil. Tentang kedalaman penetrasi miselia ke dalam biji, Van Veen dan Schaefer (950) melaporkan bahwa infiltrasinya, melalui sisi luar keping biji yang cembung. kesimpulan senada disampai- kan pula oleh Steinkraus dkk (960), yang menyatakan pertumbuhan iumur tempe hanya pada permukaan saja dengan sedikit penetrasi mesilia, erobos ke dalam lapisan sel melalui sela-sela di bawahnya. Konsep sebut didukung oleh Sudarmadji (1975) dengan menyajikan gambar ikrograf dari beberapa tahapan terganggunya sel biji kodelai oleb inelia tidak lebih dari dua lapisan sel. 

Sedangkan perubahan kimiawi seterusnya dalam biji terjadi oleh aktivitas ensim ekstraselular yang dipro oleh ujung miselia 76) yang berbeda dikemukakan aleh lunn dan Sundberg ringan biji melaporkan bahwa jamur tempe dapat menem kedelai sampai ke kedalaman um sedemikian la bahwa 25% dari ketebalan rata-rata keping biji kedelai Dilapor penetrasinya dapat terjadi baik dari sisi luar bahwa kerapatan penetrasi baik dari sisi luar keping biji yang com dari sisi dalam tiap 1.400 um luasan permukaan dapat 040 um keping biji yang rata dengan kerapatan penotrasi Informasi ini dapat membantu menjelaskan akan terbakan fisika mau pun kimia biji kedelai selama proses fermen tempe. Kemungkinan, mula-mula hire dorongan mekanis atau secara simultan bersamaan dengan berlangsungnya proses perombakan secara ensimatik. Selanjutnya, proses perombakan ensimatik akan berlangsung lebih hebat dan masuk ke lapisan sel yang lebih dalam lagi karena sekarang, akibat terobosan miselia tersebut memungkinkan difusi eksoensim terjadi lebih mudah
// kode iklan

jangan lupa iklannya diklik ya, to "Senyawa Anti-bakteri dalam Pembuatan Tempe"

Post a Comment